Mana yang paling menyakitkan? Menjadi yang meninggalkan atau
yang ditinggalkan?
Keduanya sama perihnya.
Tak banyak orang tahu menjadi yang meninggalkan pun sama
berat dan pedihnya.
Saat perjuanganmu tidak lagi dihargai,
Saat rasa sayangmu tidak lagi cukup berguna,
Saat semua yang dikatakan tak lagi didengar,
Saat semua yang dilakukan berakhir sia-sia.
Aku benar-benar menyesal karena membuatmu merasakan itu
semua. Rasanya berjuta permintaan maaf pun tak akan mampu mengobati luka di
hatimu.
Maaf karena aku begitu keterlaluan,
Maaf karena segala ucapankanku saat itu,
Maaf karena aku menuduhmu egois, tanpa berkaca terlebih
dahulu,
Maaf karena aku tak bisa menerima semua perubahan pada
dirimu,
Maaf karena aku begitu bodoh untuk menyakitikmu hingga
akhirnya kau pergi.
Saat itu seharusnya aku bisa lebih tenang dan lebih berfikir
panjang atas segalanya. Seandainya saat itu aku lebih berhati-hati dengan
segala kata yang aku keluarkan, seandainya saat itu aku lebih sabar dan lebih
dewasa,
Mungkin saat ini masih ada kamu yang selalu tiba-tiba datang
ke rumahku, yang tiba-tiba mengacaukan kamar tidurku, yang selalu memberiku
perhatian dan pengertian, yang gigih berjuang, yang selalu sabar dan tak pernah
marah.
Aku begitu menyesal atas seluruh kata yang malam itu aku
ucapkan padamu,
Seandainya aku bisa lebih berfikir jernih, dan menghargai
segala usahamu,
Sekarang pasti masih ada kamu disini.
Tapi penyesalan pun tak berarti apa-apa lagi.
Aku tak bisa menelan kata-kata yang sudah terlanjur diucapkan,
Aku tak bisa memaksamu lupa,
Dan aku minta maaf karena aku tak bisa mengobati luka yang
telah aku torehkan.
Semoga kamu menemukan seseorang yang dapat menghargai
usahamu, menyayangimu selalu, tak cepat mengambil keputusan, dan tak seenaknya
memperlakukan seseorang seperti sebuah mainan.
Aku berdoa agar luka di hatimu cepat terobati,
Dan kamu bisa menemukan yang jauh lebih baik lagi.
Karena kamu memang pantas mendapatkan seseorang yang tak
sekacau diriku.
Maaf karena telah membuatmu pernah berhadapan dengan orang
semenyedihkan dan segelap diriku.
Aku tak pernah menyalahkan sikapmu sekarang. Kamu benar-benar
berhak untuk memperlakukanku seperti ini sekarang.
Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan.
Dan aku meminta maaf karena tak bisa memberimu itu semua.
I really wish you a tons of happiness.
Take care, S.
No comments:
Post a Comment